Jumat, 11 Februari 2011

"Seorang Wanita Tidak Boleh Lemah"

Wanita, perempuan, female dan  betina merupakan beberapa nama atau istilah yang diberikan untuk menujuk kepada salah satu bentuk spesies mahluk hidup mulai dari tumbuhan, hewan dan manusia.
Pernahkah kita bertanya mengapa wanita merupakan mahluk hidup yang selalu dikonotasikan dengan kelemahan dan  kerapuhan, kemudian identik dengan kecantikan, kelembutan dan kasih sayang ?
Dalam beberapa manuskrip wanita dilambangkan sebagai Venus (mahluk dari Venus) dan Pria  dilambangkan dengan Mars (mahluk dari Mars), kemudian ada yang menyatakan bahwa dalam proses penciptaan wanita pertama (Siti Hawa/Eva),  disebutkan bahwa mahluk wanita terbentuk dari “Tulang Rusuk Adam (pria)” bahkan ditegaskan bahwa “Surga Berada Dibawah Kaki (dijaga) Ibu (wanita)”.

Marilah kita Telusuri adakah makna-makna yang tersirat dari pernyataan diatas ?
Tulang sebenarnya merupakan bagian dari mahluk hidup yang membentuk sebuah kerangka atau konstruksi dengan struktur yang kuat dan kokoh untuk menopang tubuh mahluk hidup dan setelah mahluk hidup itu mati beberapa bagian tulang tidak hancur membusuk dimakan usia bahkan berubah menjadi fosil yang sangat keras
Planet Venus merupakan planet dengan kondisi alam yang sangat ekstrim karena planet ini dalam susunan tata surya terletak lebih dekat dengan matahari  dibanding planet Mars.
Tanyakanlah pada diri anda mahluk seperti apa yang dilambangkan dengan tulang (kokoh, kuat, keras tidak membusuk, bahkan tak lekang oleh waktu), berasal dari planet Venus (mampu bertahan dalam  kondisi yang sangat ekstrim), kemudian mendapat tugas mulia “menjaga” surga (Mahakarya-Nya yang sangat bernilai) ? . Apa yang mampu dilakukan oleh mahluk dengan kekuatan seperti ini ?

Bukti lain yang paling nyata adalah fakta bahwa tubuh wanita ditunjuk untuk mengemban tugas yang sangat berat yaitu menjadi bagian utama dalam proses penciptaan mahluk hidup.
Penciptaan mahluk hidup merupakan suatu proses panjang yang penuh dengan keajaiban namun berisiko tinggi dan sangat berat  !,  sedemikian berat sehingga penderitaannya dapat dirasakan wanita jauh hari sebelum proses itu dimulai. Penderitaan semakin meningkat pada saat proses pembentukan cikal bakal kehidupan dimulai, kemudian diakhiri dengan rasa sakit yang tak terperikan dengan bayangan kematian, dan masih berlanjut dengan proses perawatan melelahkan dan terkadang menyakitkan pula.
Dapatkah anda bayangkan, apakah proses yang sedemikian berat dapat dilakukan oleh mahluk yang rapuh dan lemah ?.
Wanita sebenarnya merupakan mahluk yang menyimpan kekuatan yang sangat besar bahkan begitu besar sampai dapat “membahayakan” sehingga Sang Pencipta perlu “menutupnya” dengan balutan karunia kecantikan, kelembutan berikut limpahan sifat kasih sayang dan kesabaran serta semua hal lain yang identik dengan “kerapuhan dan kelemahan” untuk menyamarkan kekuatan dibaliknyanya, bahkan DIA memerintahkan agar wanita menutup seluruh tubuhnya dari ujung kepala hingga ujung kaki, termasuk mata kalau bisa tertutup cadar.
Pernahkan anda bertanya mengapa Sang Pencipta harus menutup mahakarya yang demikian indah, padahal Sang Pencipta sangat menyukai keindahan...?
Kekuatan seorang wanita sudah sering tercatat dalam lembar sejarah kehidupan manusia, bahkan dalam dunia hewan sering ditemui keadaan dimana sang betina atau sang ratu memiliki tubuh yang lebih besar, lebih hebat dan lebih mengerikan dari sang jantan. Bahkan dalam beberapa spesies hewan tertentu sang betina hampir selalu membunuh pasangannya dimasa perkawinan.
Dan bagaimana dengan pria, apakah dia Mahluk yang lemah ?
Pria sebenarnya merupakan mahluk yang banyak memiliki begitu banyak kelemahan, pria sebenarnya selembut kepiting yang tertutup cangkangnya yang keras tanpa tulang  sehingga untuk menambah kekuatannya Sang Pencipta lalu menciptakan wanita untuk mendampingi pria dengan memberikannya dukungan dan kekuatan bagaikan tulang dan seonggok daging. namun pria diberikan karunia oleh Sang Pencipta dengan  pola berfikir yang lebih tenang, positif dan bijaksana untuk menuntun langkah wanita.
Betapa banyak kalimat, cerita dan puisi cinta seorang pria yang menyebutkan bahwa kekasihnya(wanita) mampu membuatnya berdiri kuat dan kokoh. Kekuatan pria sebenarnya sudah tercermin dari struktrur kelaminnya yang begitu lembut namun dapat berdiri sekokoh dan sekeras tulang dan setelah bekerja keras akan kembali terkulai lembut tak berdaya sehingga perlu sentuhan kasih sayang wanita untuk kembali mengkokohkannya.
Pernahkah anda menyadari ?, beberapa fenomena adanya pekerjaan tertentu yang seharusnya lebih baik jika dilakukan oleh wanita namun fakta menunjukkan bahwa   pekerjaan tersebut justru menjadi lebih baik dan terkenal ditangan pria, seperti para penjahit, designer busana, penata rambut hingga koki masak, begitupun sebaliknya.
Sang Pencipta telah menegaskan bahwa wanita harus dituntun (kekuatannya) dengan fikiran yang bijaksana dan dilindungi (ketenangannya) melalui perlakuan lembut dari para pria. Jangan memperlakukan wanita diluar kewajaran dan begitu deskriminatif bahkan melecehkan  hingga timbul ungkapan perasaan negatif bahwa wanita “dijajah” pria sejak dulu.
karena hal yang demikian sebenarnya sangat berbahaya bagi pria maupun umat manusia itu sendiri, namun Perlakukanlah seorang wanita selayaknya perlakuan seorang penjinak bom untuk menaklukkan sebuah bom yang berbahaya.
Mengapa istri(Wanita) harus mematuhi suaminya(pria)  dalam hal baik, dan beberapa kondisi lain yang (sepertinya) cenderung menempatkan wanita dibawah kekuasaan pria, karena tujuan sebenarnya adalah untuk melindungi para wanita dan manusia dari bahaya yang dapat ditimbulkan akibat dari kekuatan besar yang dimiliki oleh wanita itu sendiri.

Mungkin itulah mengapa dalam beberapa ajaran Sang Pencipta melarang adanya“Emansipasi Wanita” karena sebenarnya wanita merupakan mahluk yang sangat kuat, sehingga tidak perlu dinyatakan dalam bentuk “Emansipasi Wanita” karena Sang Pencipta sebenarnya mengetahui betapa hebat dan kuat mahluk hasil karya-NYA yang bernama wanita.
Persamaan hak wanita akan membuat para pria dapat memperlakukan wanita sama seperti pria !
 Bagaimana dengan Poliandri ?

Status Poliandri hanya akan akan menyebabkan pria melecehkan wanita, dan semuanya pada akhirnya hanya akan menjadi bom waktu terjadinya kerusakan umat manusia.
Apakah anda menangkap makna dan bahayanya..?
 
Bagaimana dengan wanita dengan pria yang berpoligami ?
Pria itu pada dasarnya "lemah" dan membutuhkan bantuan kekuatan seorang wanita bahkan lebih, dan kalau boleh dikatakan bahwa pria berpoligami sebenarnya adalah pria yang  "lemah" karena dia begitu banyak membutuhkan "tulang" untuk menguatkannya beberapa "kelemahan" nya.
Dari gambaran sederhana tentang posisi wanita dan pria yang tertulis diatas dapatkah anda menjawab mengapa wanita yang mengizinkan suaminya untuk ber poligami diberikan janji surga oleh Sang Pencipta ?
Dengan demikian jelaslah mengapa Sang Pencipta melimpahkan begitu banyak perasaan kasih sayang, kelembutan dan kesabaran didalam hati dan perasaan seorang wanita, karena apabila wanita merasa begitu kuat, angkuh dan berkuasa dalam porsi yang berlebihan dapat menyebabkan para pria bersikap sebaliknya untuk menghadapi wanita, suatu sikap yang dapat membuat keadaan semakin berbahaya.  Wanita dan Pria harus bijaksana untuk bertindak dan bertingkah laku, karena semuanya harus sesuai dengan kewajaran sehingga tidak melewati hal-hal yang telah ditetapkan-NYA.

Sekarang marilah kita bertanya,:
Apakah para wanita perlu mempersoalkan :
- Mengapa wanita cenderung berada pada posisi dibawah pria ?
- Mengapa diperlukan kesamaan hak wanita dengan para pria (Emansipasi)  ?
- Mengapa ada pernyataan “penghuni neraka nantinya akan lebih banyak wanita ?” (katanya)
- Mengapa Kaum wanita harus lebih kuat dari kaum pria ?
Apakah para pria perlu mempersoalkan :
- Mengapa  wanita ternyata sering berada dibalik pria yang sangat kuat dan berkuasa ?
- Mengapa  istilah “Suami Takut Istri” lebih dominan daripada istilah “Istri Takut Suami” ?
- Mengapa kaum pria sering merasa “kurang perkasa” dihadapan kaum wanita ?
- Mengapa Kaum pria harus lebih kuat dari kaum wanita ?

Namun haruskah hal-hal demikian menjadi persoalan ?. Karena sesungguhnya Sang Pencipta telah menetapkan batasan-batasan yang jelas dan tegas terhadap tugas dan wewenang diantara kaum wanita dan kaum pria. 
Pria memberikan prioritas kepada wanita dalam beberapa hal bukan dari segi  "wanita adalah mahluk yang lemah", tetapi memang dimikianlah perlakuan yang seharusnya dilakukan pria, dan wanita wajib menerima perlakuan tersebut sewajarnya tanpa berlebihan.

Mungkin kita perlu bertanya dalam hati :   
Apakah mungkin jika Sang Pencipta menampilkan sosok asli wanita dan sosok asli pria, sang pria akan lari tunggang langgang ketakutan dan sang wanita pasti berusaha mencari penutup yang paling indah untuk menutup sosoknya yang kuat luar biasa .
 

1 komentar:

  1. Saya senyum2 membaca ulasan Anda karena sudut pandangnya sedikit berbeda drpd yg biasa saya baca. Sejak awal sya tidak pernah memandang perempuan makhluk yang lemah. Perempuan adalah makhluk berbadan rapuh tapi berjiwa baja. laki2 sebaliknya, berbadan kuat namun manja
    Beberapa bukti kelemahan dan kemanjaan laki-laki:
    1. Egonya tinggi dan bukannya diminta memanaje tapi dimanjakan dg fasilitas menjadi pemimpin. Bisa ngatur2 dan nyuruh2 kan
    2. Syahwatnya thd perempuan2 cantik sangat tinggi dan dimanjakan dengan ijin poligami
    3. dll

    Sy bukan pembenci laki2, cuma memandang laki2 ' lemah' karena banyak fasilitas untuk mereka. Kami perempuan harus kuat menyenangkan suami, taat meski tidak selalu suami bijak bahkan ada suami sering membuat 'blunder' dlm memimpin.

    BalasHapus