Jumat, 11 Februari 2011

^"Mengapa Selalu Penyesalan Datang Terlambat"^

Apakah arti dari semua Penyesalan setelah terlambat? Apakah gunanya penyesalan?
Penyesalan di anggap benar oleh umum karena penyesalan itu akan membuat orang itu benar kembali. Akan tetapi benarkah demikian? Ataukah sekedar merupakan hiburan saja bagi si pelaku, hiburan untuk menutupi bathinnya yang menderita akibat perbuatannya sendiri? Betapa seringnya kita menyesalakan tetapi betapa seringnya pula perbuatan itu kita lakukan dan kita ulangi kembali! Orang yang berbathin lemah dan tumpul selalu dalam keadaan tidak waspada tidak sadar, sehingga mudah saja di buai oleh bayangan kesenangan,dan kalau sudah mendapati kesenangan, tidak teringat lagi apa-apa lagi, tidak teringat akan akibatnya yang buruk dan menimbulkan derita. Orang yang bathinnya lemah dan tumpul seperti itu hanya mementingkan kesenangan baru setelah kesenangan yang dinikmatinya itu kemudian mendatangkan akibat yang tidak menyenangkan, dia merasa menyesal! Coba andai kata tidak ada akibat yang mendatangkan derita, apakah dia akan menyesali akibatnya. Mengejar kesenangan itu? Tentu saja tidak! Sama halnya dengan orang yang makan sambal! Setiap sesudah makan kepedasan dan menyesal. Mengatakan tobat dan kapok.
Demikian pula dengan orang yang melakukan penyelewangan, menyesal dan menangis, bertobat melalui mulut kepada tuhan. Akan tetapi begitu berhadapan dengan bayangan kesenangan sama, maka diulanglah perbuatan itu untuk kemudian bertobat dan menyesal kembali. Kalau kita mau membuka mata melihat kenyataan dalam kehidupan kita sehari-hari, dapatkah kita menyakal dengan kenyataan yang benar ini?
Bukanlah penyesalan yang kita perlukan dalam hidup. Yang terpenting adalah kewaspadaan dan kesadaran yang timbul karena mengamati diri setiap saat. Pengamatan inilah yang akan menimbulakan kebijaksanaan dan kecerdasan, yang akan meniadakan penyelewengan dan kesesatan. Dan kalau tidak ada penyelewengan dan kesesatan tidak perlu lagi ada penyesalan dan bertobat.
Kalaupun kbijaksanaan dan kecerdasaan yang timbul dari kewaspadaan melihat bahwa apa yang kita lakukan tidak benar, maka seketika itu pula menghentikan perbuatan tidak benar itu dan habis samapai di situ saja. Tidak ada penyesalan, juga tidak ada kerinduan terhadap perbuatan yang lalu itu. Yang lalu sudah mati, sudah habis, dan kewaspadaan adalah sekarang, saat ini, saat demi saat. Hidup adalah saat demi saat, bukan kemarin, bukan esok, akan tetapi sekarang. Maka hidup waspada dan sadar adalah sekarang ini.
Yang teramat penting dalam hidup adalah sekarang ini, sekarang benar! Apakah benar itu? Tidak dapat diterangkan, karena yang dapat di terangkan benarnya itu sendiri, benarnya masing-masing, maka terjadilah perbutan kebenaran sendiri-sendiri, dan jelas hal ini tidak benar lagi! Akan tetapi, apapun yang kita lakukan, kalau didasari cinta kasih, maka benarlah itu! Dan cinta kasih tidak akan ada selama di situ ada si Aku yang ingin benar, ingin senang, ingin baik, dan sebagainya.
 
Mengapa Penyesalan Selalu Datang Terlambat?  
Penyesalan memang akan tetap terjadi selama kita di perhadapkan dengan pilihan atau semacamnya.......
Kenapa datangnya selalu belakangan, karna itu memang merupakan suatu hukum sebab & akibat. Kalo kita mau untuk menyadarinya secara jujur, setiap kali kita melakukan sesuatu, ada kemungkinan kite akan menyesal. Tetapi permasalahannya seberapa besar kita menganggap dan mengatakan bahwa apa yang telah kita lakukan sebenarnya masih ada kesalahan dan merupakan suatu penyesalan serta menganggap hal itu bisa dianggap penyesalan atau diabaikan. Silahkan baca lebih lanjut artikel ini.......

Secara umum, penyesalan terjadi ketika kita merasa pilihan yang kita buat tidak seperti yang kita harapkan apalagi setelah kita menyadari salah satu pilihan yang tidak kita pilih sebelumnya ternyata lebih baik.

Ada sebuah cerita, pada tahun 1 ada kisah 3 orang yang terjebak di dalam satu goa yang gelap, saking gelapnya hanya bisa grayak-grayak. Lalu ada suara yang memberitahu mereka bertiga, “ambillah sebanyak-banyaknya batu di goa ini, karena barangsiapa yang tidak mengambilnya akan menyesal dan barangsiapa yang mengambilnya juga akan menyesal.” (lho, kok gitu ya?) hehe, lanjut saja bacaannya....... :)

Maka orang pertama berpikiran, “ah, ambil sajalah, toh perintahnya disuruh ngambil sebanyak-banyaknya.” Maka dia ambil yang banyak.

Orang kedua bingung, ngambil nyesel, gak ngambil juga nyesel. Maka dia ambil sedikit....

Orang ketiga masa bodoh. Yah ngambil dan ga ngambil sama-sama nyeselnya, ngapain harus ngambil, kan yang di suruh ambil batu?

Setelah mereka telah menentukan pilihan mereka masing2, akhirnya mereka terus berjalan dan mendapati jalan keluar dari goa itu. Segera mereka keluar....setibanya di luar, goanya langsung runtuh dan jalan masuknya tertutup, sudah tidak bisa di gali lagi (jalan masukpun sudah lupa). Lantas mereka bertiga mencoba melihat apa yang sebenarnya mereka ambil itu, ternyata emas dan beberapa buah batu biasa.

Yang ngambil banyak nyesel, kok gak lebih banyak lagi?
Yang ngambil dikit nyesel, gila, emas choy, cuma dapat beberapa batang saja T_T
Yang gak ngambil? T_T seharusnya di ambil biar cuma sedikit.......

Lihat? Seharusnya mereka bersyukur kepada Allah Swt karena :
"yang tidak mengambil apa2, setidaknya dia masih bisa keluar dari goa yang gelap itu hidup2, ya kan?"
"yang ambil sedikit? gila bro! 5 batang emas 24 karat saja saya mau tuh! wah keterlaluan tuh orangnya"
"yang ambil banyak? nah apalagi yang ini, masih syukur kek da dapat emas yang banyak trus bisa keluar lagi dari goa yang gelap itu, ini kok malah menyesal....... -_-"

Satu Lagi Cerita Saat Dimana Diriku sedang Sholat Jum'at seorang Khotib Menjelaskan arti dari penyesalan.
Terbangun dari tidur sejenak pada saat melakukan Sholat jumat karena terkagetkan dengan suara lantang dari seorang khotib yang saya tak tahu namanya, Cuma saya sangat interest sekali dengan satu khotib ini karena akan khutbahnya yang selalu masuk ke hati, dibanding dengan khotib – khotib yang lain yang panjang lebar tapi tidak menjurus ke satu permasalahannya. Khutbahnya yang pendek, singkat, padat dan jelas itulah yang selalu membuat orang – orang yang mendengarkan khutbahnya pasti suka, termasuk juga saya.
Penyesalan itu yang khotib itu bahas, dan tema itu juga yang membuat saya khidmat mendengarkan. Singkat kata khotib itu menjelaskan tentang ayat isi al-qur’an ( maaf saya lupa lagi nama surat sama ayatnya apa ), tetapi isinya begini seorang manusia yang telah meninggal menyesali akan kematiannya karena sebelum dia meninggal tidak melakukan banyak amal ibadah yang akan menjadi bekal di alam seudah dunia, dijelaskan juga di ayatnya seudah manusia itu meninggal dia meminta kepada Allah SWT untuk mengembalikannya lagi sesaat saja, untuk membuat kebaikan dan beramal ibadah yang banyak. Manusia itu sangat menyesal karena selama akhir hidupnya dia tidak banyak melakukan kegiatan positif dan beramal baik selama didunia. Tetapi apa yang dikatakan Allah SWT kepada manusia ini “ kamu tidak bisa kembali lagi kedunia, dan apa yang kamu lakukan selama umurmu di dunia??? umurmu selama didunia adalah waktu yang sangat lama dan lebih dari cukup untuk berbuat amal baik, tapi kenapa kamu tidak memanfaatkan waktumu didunia “. Saya sangat teringat kata – kata itu, yang membuat saya sangat berfikir mengulang waktu saya…apa yang saya lakukan selama ini??? Apakah sudah beramal kah kepada Allah SWT??? Untuk menjadi bekal kelak nanti… sekarang saya bertanya kepada anda semua, APAKAH SELAMA KAMU HIDUP DIDUNIA SAMPAI SAAT INI SUDAH BERAMAL BAIK,BERLAKU POSITIF KEPADA ALLAH SWT??? JANGAN SAMPAI PENYESALAN SEPERTI MANUSIA TADI BERLAKU UNTUK ANDA SEMUA…
INGAT INI kawan :
• Apabila Hari ini lebih baik dari pada hari kemarin, manusia itu adalah manusia beruntung
• Apabila hari ini lebih buruk dari pada hari kemarin, manusia itu adalah manusia munafik
• Apabila hari ini sama saja dengan hari yang kemari, manusia itu adalah manusia yang terbodohi oleh waktu
Saya berharap dan semoga saja semua mencoba untuk lebih baik dari hari kemarin. Disini saya sebagai manusia hanya bermaksud saling mengingatkan. Karena sebagai manusia diwajibkan untuk saling mengingatkan. Semua khutbah diatas saya rangkum dengan kata – kata saya sendiri, mohon maaf apabila ada kesalahan kata – kata / penulisan, tetapi saya tidak menambah dan mengurangi inti dari khutbah tersebut. Semoga bermanfaat bagi kita semua…amien…
"Rasa syukur adalah cara yang pasti untuk menghilangkan rasa menyesal" (kita semua membutuhkannya suatu saat)
Nah, mudah2an cerita di atas bisa menjadi inspirasi bagi sobat2 sekalian.....
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar