Senin, 31 Januari 2011

^"Akibat Dari SeLingkuh"^


Kenapa dalam Menjalani Sebuah Hubungan atau Berkeluarga.. Teridentik oLeh yang namanya Perselingkuhan..??
Pada saat kita diharuskan mengambil keputusan dalam kehidupan kita, setidaknya menurut saya ada dua hal yang perlu dijadikan hal yang paling mendasar dalam pengambilan keputusan.
  1. Bagaimana Nanti aja deh
  2. Nanti Bagaimana ya
Apa yang menjadi pilihan kita tidak ada yang salah, baik itu yang pertama ataupun yang kedua. Hidup di dunia ini penuh dengan pilihan. Dan sifatnya pun conditional. Artinya, tergantung kepada permasalahannya dan setiap permasalahan memiliki ciri khasnya  masing-masing. So, lihat case per case ya terhadap permasalahannya….. dengan segala konsekuensinya. Ingat, tanggung sendiri risikonya. Play at your own risk.
Contoh : 
Seorang pria, katakan A. Dia tergoda untuk berselingkuh dengan teman wanita di kantornya. Kebetulan si wanita pun juga membuka hatinya. Pucuk di cinta, ulam pun tiba. Duuuhh….ALAY & Lebay…..
Ada dua pilihan untuk sang pria. Pertama, langsung sikat alias jalani saja. Mana ada kucing menolak daging segar sih? Kapan lagi ada kesempatan seperti ini? Jarang-jarang lho begini.
Kedua, dia menyempatkan diri untuk berpikir dan merenung sebelum bertindak. Dosa menjadi konsekuensi pertamanya. Lalu bagaimana kalau rekan-rekan kantor yang lain mengetahui affairnya? Apa tidak jadi bahan gosip? Bagaimana kelangsungan karirnya? Belum lagi rongrongan dari istri di rumah. Pusing kan? Tanya Kenapa…..
Eh, tapi sepertinya contoh ini nggak cocok ya? Gimana sih yang nulis blog ini? Biasanya sih yang namanya perselingkuhan terjadi begitu saja, perlahan-lahan, dan tanpa disadari. Tahu-tahu, sudah terjadi saja. Seperti air yang mengalir, pelan tapi pasti, dan akhirnya terjadilah. Nanti dicarikan contoh lagi deh sambil ngetik yang lain.
Nah, maka dari itu. Contoh di atas tidak jauh dari yang namanya pilihan. Setelah tanda-tandanya,  masak sih nggak terasa? pasti terasa. Masalahnya cuma satu. Ada kontrol terhadap diri kita tidak. Jangan bicara iman dahulu deh. Percuma kalau ngakunya beriman tapi tidak bisa menguasai diri dan perasaan kita.
Hidup ini cuma memang pilihan dengan segala konsekuensinya. Terkadang kita juga tidak tahu persis apakah yang kita pilih itu benar atau salah. Yang pasti cuma ada 3 :
  1. Manusia pasti akan meninggal
  2. Dunia pasti akan kiamat
  3. Masuk surga atau neraka
Hidup memang harus kita jalani dan biarkan seperti air mengalir. Begitu kata kebanyakan orang kan?
Pertanyaannya :  Air itu mengalir ke mana?
Hukum alam (kayaknya kalau nggak salah yang gravitasi dan sifat air ya?) mengatakan bahwa air selalu mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Bersifat seperti air mengalir adalah baik lho. Contohnya, di sungai dari hulu ke hilir, ada batu yang menghalanginya ada nggak air yang yang hancur? Sifatnya fleksibel. Ini dari sudut pandang saya lho.
Lalu ke mana air mengalir?  Pastilah ke bawah dong. Gimana sih….. Ada yang ke hilir danau yang bersih. Tapi ada juga yang masuk ke comberan yang bauk. Ada juga yang diminum manusia dan ujung-unjungnya ke septic tank juga. Mau pilih yang mana???...

Selingkuh memang tidak diinginkan oleh pasangan manapun. Tapi bagaimana bila sudah terlanjur selingkuh karena suatu hal, kemudian ingin memperbaiki hubungan kembali biar tetap utuh. Bagi yang sudah terlanjur selingkuh, bukan berarti hubungan tak bisa dipertahankan. Perlu usaha dan komitmen kuat untuk merekatkan kembali hubungan rumah tangga yang retak. Bukan sekadar memaafkan pengkhianatan yang terjadi, yang terpenting adalah komitmen untuk membangun kembali kepercayaan yang telah rusak. Kuncinya adalah bersikap jujur. Berikut ini ada beberapa tips untuk memperbaiki hubungan pascaperselingkuhan dengan harapan bisa memperbaiki hubungan sebagaimana mestinya.

1. Berhenti menjalin hubungan
Pasangan yang melakukan pengkhianatan harus memutuskan hubungan dan semua kontak dengan selingkuhannya. Hal ini demi menciptakan rasa "aman" bagi pasangan yang dikhianati. Harus bersedia mengacuhkan semua telepon dan pesan singkat dari selingkuhannya seperti ajakan kencan atau makan malam, curhatan di kotak surat elektronik seperti facebook, serta segala hal yang bisa kembali membuat terjebak dalam perselingkuhan.

Jika kebetulan bertemu mantan selingkuhan, harus berkomitmen untuk bersikap wajar dan menceritakannya kepada pasangan secara detail sebelum dipertanyakan. Termasuk ketika kekasih gelap masih sering menghubungi.

2. Jawab semua pertanyaan pasangan
Hubungan akan semakin erat apabila yang berselingkuh menjawab semua pertanyaan pasangan yang dikhianati. Sebuah studi terhadap 1.083 pasangan suami-istri yang terbentur perselingkuhan mengaku lebih damai saat mendengar jawaban jujur dari pasangan. Peggy Vaughan, pengarang ‘The Monogamy Myth: A Personal Handbook for Recovering from Affairs’ mengatakan, memang awalnya sangat menyakitkan mendengar pengakuan selingkuh pasangan. Tapi, pada titik tertentu membicarakan hal tersebut merupakan proses penyembuhan.

Tujuan utama menjawab semua pertanyaan seputar perselingkuhan adalah untuk membangun kembali kepercayaan di antara pasangan. Jangan menyembunyikan apapun, karena apabila di kemudian hari hal ini terungkap, pasangan akan merasa tetap dikhianati.

3. Penyesalan
Hubungan biasanya bisa bertahan setelah perselingkuhan, apabila pasangan yang melakukan pengkhianatan menunjukkan penyesalan mendalam atas sikapnya. Pasangan yang berselingkuh harus menyadari penuh bahwa kelakuannya menyakiti hati pasangan.

4. Ikuti proses
Proses penyembuhan pasangan yang terbentur perselingkuhan tidak bisa dipercepat. Mereka yang berselingkuh harus sabar dan selalu siap menjawab pertanyaan seputar peristiwa "pahit" itu kapan saja. Cukup dengarkan tanpa rasa marah atau emosi berlebihan.

5. Bertanggungjawab
Menyalahkan pasangan atas perselingkuhan terjadi tidak akan memberi hasil apapun. Mereka yang berselingkuh harus benar-benar menunjukkan ketulusan dengan meminta maaf dan bersumpah tidak akan melakukan hal itu lagi. Namun ingat, sumpah tidak menjamin pasangan yang dikhianati mudah percaya. Dalam hatinya bisa tersimpan kekhawatiran bahwa hal yang sama bisa terulang. Satu-satunya cara adalah memperbarui komitmen rumah tangga.

6. Sabar
Mereka yang melakukan perselingkuhan harus sabar untuk mendapatkan kembali kepercayaan penuh dari pasangannya. Hormatilah proses untuk menyembuhkan luka hati. Jadi bersabarlah
.



وَالَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوا بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ فَاجْلِدُوهُمْ ثَمَانِينَ جَلْدَةً وَلا تَقْبَلُوا لَهُمْ شَهَادَةً أَبَدًا وَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ إِلا الَّذِينَ تَابُوا مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ وَأَصْلَحُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ وَالَّذِينَ يَرْمُونَ أَزْوَاجَهُمْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُمْ شُهَدَاءُ إِلا أَنْفُسُهُمْ فَشَهَادَةُ أَحَدِهِمْ أَرْبَعُ شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ إِنَّهُ لَمِنَ الصَّادِقِينَ وَالْخَامِسَةُ أَنَّ لَعْنَةَ اللَّهِ عَلَيْهِ إِنْ كَانَ مِنَ الْكَاذِبِينَ وَيَدْرَأُ عَنْهَا الْعَذَابَ أَنْ تَشْهَدَ أَرْبَعَ شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ إِنَّهُ لَمِنَ الْكَاذِبِينَ وَالْخَامِسَةَ أَنَّ غَضَبَ اللَّهِ عَلَيْهَا إِنْ كَانَ مِنَ الصَّادِقِينَ
Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang-orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima keksaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik. Kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar. Dan (sumpah) yang kelima: bahwa la’nat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang yang berdusta. Isterinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta, dan (sumpah) yang kelima: bahwa la’nat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar” (QS. An-Nuur/24: 4-9)
Dalam ayat ini Allah membagi penuduh wanita mu’minah berzina dalam dua kategori:
  1. Orang yang menuduh bukan suaminya, maka wajib menghadirkan empat saksi yang melihat langsung kejadiannya atau wanita itu mangakuinya. Apabila terjadi demikian maka wanita itu dihukum dengan hukuman pezina. Namun bila tidak mangakui dan tidak dapat menghadirkkan empat saksi maka penuduh didera (cambuk) delapan puluh kali dan tidak diterima persaksiannya selama-lamanya kecuali bila bertaubat.
  2. Suami wanita tersebut, dalam hal ini sama dengan diatas, hanya saja bila wanita tidak mengakui dan ia tidak mampu menghadirkan saksi ia tidak dikenakan hukuman dera. Akan tetapi ia harus melakukan mula’anah (saling melaknat) seperti dalam ayat diatas.
 Kembali ke kasus yang anda ceritakan, bila sang istri terbukti Selingkuh Walaupun tidak sampai berzina- maka tindakan yang paling tepat -menurut saya- adalah wajib menceraikannya dan tidak sepantasnya seorang suami mempertahankan istri yang telah mencederai kesetiaannya dengan berbuat serong (dengan maknanya yang luas). Sebab, istri telah melakukan kesalahan yang tidak bisa dipandang remeh. Menjalin hubungan asmara terlarang dengan lelaki lain, siapapun dia.
Syaikh Prof. DR. Shalih Fauzan Al-Fauzan Hafizhahullah (seorang anggota majelis ulama besar kerajaan saudi Arabia dan anggota Islamic Fiqh Academy (IFQ) Liga Muslim Dunia (Rabithoh al-’Alam al-Islami)) memaparkan: “Apabila keadaan istri tidak lurus agamanya, seperti meninggalkan shalat atau suka mengakhirkan pelaksanaannya di akhir waktu, sementara suami tidak mampu memperbaikinya, atau bila tidak memelihara kehormatannya, maka menurut pendapat yang rajih, suami dalam kondisi ini wajib untuk menceraikan istrinya.” (Al-Mulakhas Al-Fiqhi, 2/305)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Raahimahullahu Ta’ala berkata: “Jika istri berzina, maka suami tidak boleh tetap mempertahankannya dalam kondisi ini. Kalau tidak, ia menjadi dayyuuts (suami yang membiarkan maksiat terjadi di dalam rumah)”.
Adapun bila ia tidak mau bercerai dan mengaku masih mencintai suaminya, maka ini bohong. Bila ia cinta sama suaminya kenapa harus selingkuh. Wanita yang baik dan normal tidak akan berselingkuh dengan lelaki lain, sebab ia memiliki rasa malu yang jauh lebih besar dari lelaki. Bila ia telah selingkuh dengan lelaki lain maka rasa malu tersebut tentunya hilang dan kemungkinan berselingkuh lagi sangat besar sekali. Bagaimana tidak? Ia tidak puas dengan suaminya yang ada dan telah merasakan keindahan semu selingkuhnya dengan PIL (pria Idaman Lain). Wanita yang secara umum perasaannya lebih menguasai dari akal sehatnya tentu kemungkinan mengulanginya lagi itu sangat mungkin. Apalagi PIL nya tersebut masih membuka pintu baginya.
Karena itu nasehat saya kepada suami, ceraikan saja wanita tersebut dan berilah ia kemudahan untuk mendapatkan yang ia angan-angankan. Dengan bertawakkal kepada Allah dan mengikhlaskan perceraian tersebut kepada Allah maka Allah akan menggantikan dengan yang lebih daik darinya.
Mudah-mudahan jawaban ini memberikan pencerahan yang gamblang terhadap para suami yang tertimpa musibah memiliki istri tidak setia dan pelajaran bagi kita semua untuk berhati-hati dalam memilih pendamping kita. Lihat agamanya dan akhlaknya nanti kamu akan beruntung, seperti disabdakan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam.

1 komentar:

  1. bagaimana nanti itu pernyataan orang yg pendek akal,besar nafsu sesatnya,maaf wanita mudah berada pada situasi ini.
    nanti bagaimana itu pernyataan orang yang panjang akal,sedang panjang akal adalah bagian dari iman.

    BalasHapus