Kamis, 09 Desember 2010

^Harapan Yang Sirna^

Diapun tahu tapi menutup mata
Telinganya tercipta tapi untuk menutup kejujuran
Sungguh indah pagi ini bak skenario yg Dia ciptakan
Aku berjalan diatas bara api dan tumpukan duri tajam
Tapi aku bodoh tiada memperdulikanya
Aku mengikuti hawa ini
Terjepit dalam ruang ketidakpastian
Merobek ruang jiwa yang sudah mulai membaik
Dengan pandangan mata aku mencoba menerawang kedepan
Meskipun tiada secerca harapan,walau hanya setitik cahaya
Gelap gulita yang kurasa
Terjebak dalam amukan sang pencipta
Meratap tiada guna…
Menyesal tiada arti…
Menangis hal yang memilukan lara
Hanya lantunan doa yang ku berikan
Semoga kamu selalu bahagia.
Mata ini melihat tapi tak mampu untuk menerawang…
Terlalu gelap…
Terlalu curam…
Dan terlalu sakit untuk dirasakan
Entah sampai kapan akupun tak tahu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar