Rabu, 22 Desember 2010

"Surga Ku IBU Ku"

Ibu...
adalah wanita yang telah melahirkanku
merawatku
membesarkanku
mendidikku
hingga diriku telah dewasa

Ibu...
adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam

Ibu...
adalah wanita yang penuh perhatian
bila aku sakit
bila aku terjatuh
bila aku menangis
bila aku kesepian

Ibu...
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku

Aku yang selalu merepotkanmu
aku yang selalu menyita perhatianmu
aku yang telah menghabiskan air susumu
aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu

Ibu...
engkau menangis karena aku
engkau sedih karena aku
engkau menderita karena aku
engkau kurus karena aku
engkau korbankan segalanya untuk aku

Ibu...
jasamu tiada terbalas
jasamu tiada terbeli
jasamu tiada akhir
jasamu tiada tara
jasamu terlukis indah di dalam surga

Ibu...
hanya do'a yang bisa kupersembahkan untukmu
karena jasamu
tiada terbalas

Hanya tangisku sebagai saksi
atas rasa cintaku padamu

Ibu..., I LOVE YOU SO MUCH

Senin, 20 Desember 2010

"Semangat Mu Semangat Ku"

Berkibarlah..
di seluruh dunia
Wahai Sang Merah Putih
di pucuk tertinggi
diujung dunia   
sebagai mimpi...
dan cita-cita bangsa

Menjadi wakil...
atas kemerdekaan Indonesia
menjadi perlambang...
atas jiwa nusantara

Merah Putih...
tetaplah kau berkibar
memberi bukti pada dunia
atas kedaulatan negara

Merah Putih...
tetaplah kau berkibar
agar anak-anak negeri
mempunyai cita dan cinta
terhadap nusantara Indonesia

Kobarkan SemangatMu
Hingar bingar yang menggelegar,
Keringat dan darah yang bergelora,
Asa untuk menggapai,
Rasa untuk berbangga,
Lautan merah yang bergelombang,
Angin kencang penuh teriakan,
Mereka yang percaya,
Mereka yang yakin..
"Karena garuda di dadaku"

Sabtu, 11 Desember 2010

"Kupu-Kupu MaLam"


Wanita malam jadi kenangan
Dalam suatu perjalanan
Bola matanya indah menggoda
Memberi rayuan tentang kemesraan

Sungguh murah kau tawarkan
Ternyata cukup uang recehan
Cuma sekedar untuk membeli jajanan

Pernah sesekali aku tanyakan
Mengapa tak kau tinggalkan hal demikian
Sebab itu kesia-siaan

Tak salah memang kau katakan
Kalau itu saling menguntungkan
Tetapi ada pihak yang dirugikan
Ibumu yang melahirkan

Kamis, 09 Desember 2010

^MerindukanMu^

Di dalam kedinginan jiwaku
Kau hadir mendekap erat kalbuku
Dalam kesendirian nuraniku
Kau temani aku dengan kemesraan
Dalam kegalauan jiwaku
Kau hadir untuk menghiburku
Dalam kesepian malamku
Kau hadir dalam indahnya mimpiku
Tiada yang kupikirkan selama ini
Kecuali aku merasa berarti bersamamu
Kan kuayun langkahku ini
Bersama irama kerinduan
Kangen khan slalu menyelimuti hatiku
Tak ada sesuatu terindah untuku Karena kau segala-galanya bagiku

^Harapan Yang Sirna^

Diapun tahu tapi menutup mata
Telinganya tercipta tapi untuk menutup kejujuran
Sungguh indah pagi ini bak skenario yg Dia ciptakan
Aku berjalan diatas bara api dan tumpukan duri tajam
Tapi aku bodoh tiada memperdulikanya
Aku mengikuti hawa ini
Terjepit dalam ruang ketidakpastian
Merobek ruang jiwa yang sudah mulai membaik
Dengan pandangan mata aku mencoba menerawang kedepan
Meskipun tiada secerca harapan,walau hanya setitik cahaya
Gelap gulita yang kurasa
Terjebak dalam amukan sang pencipta
Meratap tiada guna…
Menyesal tiada arti…
Menangis hal yang memilukan lara
Hanya lantunan doa yang ku berikan
Semoga kamu selalu bahagia.
Mata ini melihat tapi tak mampu untuk menerawang…
Terlalu gelap…
Terlalu curam…
Dan terlalu sakit untuk dirasakan
Entah sampai kapan akupun tak tahu..

Minggu, 05 Desember 2010

"Saat AjaL Menjemput"

Kematian adalah suatu hal yang pasti yang akan dialami oleh setiap jiwa manusia, tetapi tidak semua jiwa manusia mengalami kemudahan ketika ruh mereka dicabut oleh malaikat-malaikat yang diutus oleh Allah azza wa jalla. Allah berfirman dalam Kitabul Karim,

إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُم مَّيِّتُونَ

”Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)”. (Az-Zumar: 30)
Dia juga berfirman,

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (Al-’Ankabut: 57)
Ketika kematian itu tiba, seseorang telah sampai kepada ajalnya, maka akan terjadi salah satu diantara dua kemungkinan bagaimanakah kematian itu akan menghampirinya, apakah dengan suatu hal yang membuat ruh ini kelak berdo’a agar dipercepat kiamat agar segera mendapatkan kenikmatan abadi yang telah dijanjikan oleh Rabbul ’alamin atau justru berdo’a agar jangan dipercepat kiamat karena adzab neraka yang telah menunggunya.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda tentang hamba yang mukmin di alam kubur, ”…maka dia (hamba mukmin) berkata: ”Ya Allah percepatlah hari kiamat!! Agar aku bisa kembali ke harta dan keluargaku !!….
Sedangkan tentang orang yang kafir atau fajir, beliau bersabda, ”Kemudian dibukakan baginya pintu Neraka dan dihamparkan baginya permadani dari Neraka, dia berkata: ”Ya Rabbku janganlah Engkau Jadikan hari Kiamat !!!” (HR. Abu Dawud, Al-Hakim, Ahmad, dan lainnya). Lalu apakah kita belum juga menyadari dan membayangkan betapa keras adzab Allah azza wa jalla kepada orang yang berdo’a demikian ?
Perhatikanlah dengan apa yang telah dikatakan oleh seorang sahabat yang merupakan salah satu dari empat Khulafaur Rasyidin, ’Utsman bin ’Affan radliyallahu’anhu, yang diriwayatkan dari Hani hamba sahaya ’Utsman bin ’Affan, beliau berkata:
”Utsman radliyallahu’anhu menangis jika berdiri di sisi kuburan, hingga jenggotnya basah. Dikatakan kepadanya: ’Anda tidak menangis ketika disebutkan Surga dan Neraka, dan ketika disebutkan kubur Anda menangis,’
Beliau berkata: ’Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
”Kuburan adalah tempat pertama dari kehidupan akhirat, jika seorang selamat darinya, maka (kehidupan) setelahnya akan lebih mudah, dan jika seseorang tidak selamat darinya, maka (kehidupan) setelahnya akan sulit. ” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Keluar Bagaikan Tetes Air
Seorang mukmin jika akan meninggalkan dunia ini, dia akan melewati beberapa prahara kematian secara mudah, diberikan kepadanya kabar gembira, diberikan keteguhan oleh Allah dalam menghadapi fitnah kubur. Nabi kita Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam telah mengabarkan dalam hadist yang cukup panjang yang diriwayatkan dari Al-Barra’ bin ’Azib radliyallahu’anhu. Beliau shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
”Jika seorang mukmin akan meninggalkan dunia dan menuju akhirat, maka para malaikat dengan muka putih akan turun kepadanya, seakan-akan wajah mereka itu adalah matahari, mereka membawa kain kafan dan hanut[1] dari surga, kemudian mereka duduk sejauh mata memandang, lalu datanglah Malaikat Maut ’alaihissalam, dan dia duduk di samping kepalanya seraya berkata:
Wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan dan karunia dari Allah”
Beliau bersabda, ”Kemudian jiwa itu keluar bagaikan satu tetes air yang keluar dari mulut wadah,….” (HR. Abu Dawud, Al-Hakim, Ahmad, dan lainnya)
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

يَاأَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ {27} ارْجِعِي إِلىَ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَةً {28} فَادْخُلِي فيِ عِبَادِي {29} وَادْخُلِي جَنَّتِي {30}

”Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.” (QS. Al-Fajr: 27-30)
Imam Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat diatas beliau mengatakan dalam tafsirnya, ”Yang demikian itu dikatakan kepadanya saat sakaratul maut dan pada hari kiamat kelak, sebagaimana para malaikat menyampaikan berita gembira kapada orang mukmin ketika sakaratul maut dan ketika dibangkitkan dari kuburnya. Maka demikian pula disini.”
Sakaratul Maut yang kita berlindung darinya
Pada riwayat yang sama beliau shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
”Sedangkan hamba yang kafir (dalam suatu riwayat yang fajir/jahat), jika dia meninggalkan dunia dan menghadap akhirat, datanglah kepadanya para Malaikat yang keras dengan wajah yang hitam dengan membawa Musuuh[2] (dari neraka), mereka duduk sejauh pandangan mata. Kemudian datanglah Malaikat Maut dan duduk di dekat kepalanya seraya berkata: ”Wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju kebencian dan kemarahan dari Allah subhanahu wa ta’ala”
Beliau berkata, ”Kemudian Malaikat itu mendekati tubuhnya, lalu dia (Malaikat Maut) mencabut ruhnya bagaikan tongkat (dengan cabang yang banyak) dicabut dari kain wol yang basah, (lalu urat dan ototpun putus)…..” (HR. Abu Dawud, Al-Hakim, Ahmad, dan lainnya)
Semoga kita diberi keringanan dalam menghadapi sakaratul maut kelak oleh Allah azza wa jalla, dan berbagai prahara berikutnya setelah kematian di alam kubur yang dengan sendirinya menjadikan kehidupan di akhirat akan menjadi lebih mudah.

Jumat, 03 Desember 2010

"Misteri Cinta"

“Cinta selalu memendam rahasia dan misterinya sendiri,
pada langit, pada hujan,” katamu lirih terbata-bata.
Dan seketika, linangan air matamu menjelma
bagai deras aliran sungai yang menghanyutkanku jauh ke hulu
dimana setiap harapan kita karam disana
Sudah lama, aku memindai sosokmu pada derai gerimis
memastikan setiap serpih mimpiku untuk bersama
membangun surga di telapak kakimu dapat menjadi nyata
tapi selalu, semuanya segera berlalu
dan sirna bersama desir angin di beranda
“Percayalah, aku ada dinadimu seperti kamu ada didarahku,”bisikmu pelan
ketika bayangmu, perlahan memudar dibalik rinai hujan..

Kamis, 02 Desember 2010

"Sang Anak Jalanan"


Kehidupan bebas di jalanan membuat anak-anak yang menetap di sana hancur. Kerasnya kehidupan di jalan merusak masa depan mereka. Apa pantas seorang anak berusia di bawah 15 tahun hidup di jalan ? Mereka harus menghidupi keluarga dengan mengamen, mengemis, memulung sampah, dll. Mereka tidak bersekolah, yang mereka tahu hanyalah kerasnya kehidupan di jalan. Hal itu memaksa mereka untuk masuk ke dalamnya.
Sering kita temui di tempat-tempat umum (terminal, stasiun, pasar, dll) anak-anak mencari uang dengan bermacam-macam cara. Namun di sela-sela pekerjaan mereka, terkadang mereka mencoba hal-hal yang mereka sendiri tidak sadar bahwa hal itu dapat menjerumuskan mereka ke jurang NARKOBA.
Ngelem
adalah salah satu kegiatan yang mereka lakukan di waktu luang. Ngelem adalah menghirup aroma lem Aica Aibon. Lem ini termasuk bahan adiktif sehingga dapat mengakibatkan ketergantungan.
Saat menemui salah satu pecandu sebut saja Wanto, dia mengemukakan bahwa alasan mereka menggunakan lem Aica Aibon adalah karena himpitan ekonomi. Dana yang minim membuat mereka beralih dari pil koplo/putaw ke Lem Aica Aibon.
“Awalnya aku dikasih teman putaw, lalu aku ketagihan. Saat sakaw, aku tidak peduli bagaimanapun caranya aku harus mendapatkan putaw. Hingga aku tak segan untuk mencuri agar aku bisa membeli putaw.” Ujar Wanto.
Kemudian suatu hari temanku mengajak untuk menghirup lem Aica Aibon. Awalnya aku ga’ peduli. Tetapi lama kelamaan kayaknya enak juga. Akhirnya aku coba deh….” tambah Wanto.
Sampai sekarang mereka masih mengonsumsinya. Menurut mereka, ngelem lebih murah daripada memakai putaw.
“1 kaleng lem Aibon harganya sekitar Rp 7.000. Aku biasanya patungan sama temen-temen. Biasanya satu anak dimintai Rp 1.000 – Rp 2.000, hasilnya dibelikan lem setelah itu dibagi-bagi.” Jelasnya.
Ya, jelas mereka lebih memilih untuk ngelem ketimbang menggunakan pil koplo / putaw. 1 butir pil koplo aja harganya sekitar Rp 10.000 dibandingkan dengan 1 kaleng lem Aica Aibon yang harganya Rp 7.000. Saat ditanya tentang keuntungan ngelem, mereka cuma bisa cengar-cengir aja.
“He…he…he…ya, cuma buat seneng-seneng aja mbak…” Jawab salah satu dari mereka.
Dampak dari ngelem sendiri itu bahaya sekali lho
“Kadang aku sampai pingsan terus ga’ jarang juga aku mimisan, tetapi tidak apa-apa yang penting senang.” Ujar Wanto sambil asyik ngelem.
Di sana saya juga menemui anak berusia di bawah 10 tahun sedang ngelem bersama teman-temannya. Aduh, padahal dari penjelasan Wanto tadi, kita bisa menyimpulkan bahwa hal itu berdampak buruk bagi kesehatan terutama paru-paru dan syaraf otak. Eeh, ini malah anak kecil sudah berani coba-coba memakai barang haram itu. Ntar kalo udah gedhe badannya hancur thu
Kasihan mereka, kadang orang seperti mereka dijauhi dan diklaim sebagai sampah masyarakat. Padahal lingkunganlah yang mengajari mereka. Seharusnya mereka dibimbing agar tidak salah jalan, bukannya dijauhi. Mengapa kita tidak merangkul mereka, berbagi pengalaman tentang kehidupan. Mungkin sebagai anak muda bisa bergabung dengan organisasi-organisasi yang peduli akan masalah remaja seperti KISARA.

Rabu, 01 Desember 2010

"Istri SoLehah"

Sesungguhnya Istri SoLehah Adalah Seorang Istri Yang Mengenal Lebih Jauh Akan Suaminya...
Dan seorang Istri tidak banyak KeLuh Kesah, 
Yg selalu merasa tak cukup, apa yg diberi semua tak cukup,Asyik ingin memenuhi kehendak nafsu dia saja, tanpa memperhatikan perasaan suami, tak hormat kepada suami apalagi berterima kasih pada suami.
Adakalanya Seorang Istri SoLehah yang Beriman Selalu Memakai Pakaian yang Menutupi Tubuhnya, Taat Beribadah, seperti sholat berjemaah, wirid zikir, mengurus rumah-tangga, berkasih sayang dg anak2, dll.. Dan Yang TerPenting SeLaLu Menjadi Seorang Istri yang terbaik Untuk Sang Suami.


"Menghargai Makna Arti Hidup"

"^Butiran-butiran embun dipagi hari…Yang menyejukan indahnya pagi…Menyejukan isi relung hati...Mendamaikan jiwa raga ini...Tetesan embun dipagi ini…Mengalir mengisi kedalam jiwa…Terungkap akan makna suatu arti…Hati ini butuh cinta dan kasih…Belajar tuk hargai makna hidup…Hargai setiap detik waktu yg t’ah dijalani…‘Tuk terus dapat ikhlas...Dan dapat terus bersyukur…^"

 “Hidup bukan hanya untuk diri sendiri”, pernahkah Anda mendengar kata-kata tersebut? Kalau kita cermati lebih dalam, maka ada makna tersembunyi yang jauh lebih luas yakni Hidup ini sesungguhnya bukan kehendak kita, tetapi kehendak Allah Tuhan Yang Maha Memiliki Kehidupan. HIDUP bukanlah semata-mata untuk diri kita sendiri, melainkan HIDUP untuk memberikan manfaat bagi orang lain dan kehidupan alam semesta ini.
Kalau kita melakukan sebuah perjalanan ke dalam diri kita sendiri “inner journey”, maka kita akan menemukan bahwa sesungguhnya diri kita ini sangat mengagumkan. Bahwa hidup kita ini sangat mengagumkan, maka sepantasnya kalau kemudian kita menghargai kehidupan kita ini, menggunakan hidup ini untuk lebih bermakna. Menghargai HIDUP berarti menjalani hidup ini penuh makna, menggunakan hidup ini untuk memberikan manfaat bagi kesejahteraan diri sendiri, keluarga dan orang-orang di sekitar kita.
Bagaimana menggunakan hidup kita agar menjadi lebih bermakna ? Bagaimana menghargai hidup yang sudah diberikan oleh Tuhan Yang Memiliki Kehidupan ? Apa yang harus dilakukan dalam hidup agar menjadi lebih bermakna ? Tentu banyak sekali jawaban-jawaban yang bisa dituliskan dalam menghargai hidup ini. Banyak sekali cara-cara dalam menggunakan hidup menjadi lebih bermakna. Namun disini saya berbagi bebera tips dalam menghargai hidup kita ini.
1. Mengubah Orientasi Hidup Lebih Memikirkan Orang Lain
Pikirkan sejenak, apakah Anda sering memikirkan diri sendiri dibandingkan orang lain ? Misalnya berpikir bagaimana memenuhi keinginan sendiri, ingin pekerjaan lebih baik, ingin penghasilan lebih tinggi, ingin rumah lebih mewah, ingin mobil lewah baru, ingin bisnis lebih besar, ingin hidup lebih kaya dan ingin-ingin yang lainnya. Kalau hal itu yang selalu ada dalam pikiran kita, artinya lebih sering memikirkan diri sendiri. Kalau itu yang memenuhi benak pikiran kita, artinya kita  hanya berpusat pada diri sendiri dan mementingkan diri sendiri.
Salah satu cara untuk “merevolusi” hidup kita adalah memulai mengubah pusat hidup kita dengan memikirkan orang lain. Misalnya memikirkan bagaimana membantu anak-anak yatim agar bisa bersekolah, membantu fakir miskin yang kesulitan membeli sembako, bagaimana membantu memberikan pekerjaan bagi pengangguran, membantu orang tak berdaya, memikirkan orang yang kurang rejeki, orang yang tidak pernah dibantu hidupnya. Itu artinya kita sudah mulai memikirikan orang lain, tidak hanya memikirkan diri sendiri saja. Ini akan membawa kita lebih dekat dengan kemudahan, kebahagiaan dan keberuntungan dalam hidup.
2. Meningkatkan empati kepada orang lain.
Bersikap empati kepada orang lain merupakan salah satu cara menghargai HIDUP kita. Bersikap empati berbeda pengertiannya dengan sikap simpati. Sikap simpati lebih merupakan kesepakatan penilaian terhadap orang lain. Sedangkan sikap empati lebih menekankan pada mengerti orang lain, memahami kondisi orang lain  secara emosional dan intelektual. Artinya kita menggunakan ketajaman mata hati untuk memperhatikan kebutuhan orang lain, berusaha melihat kesulitan orang lain.
Bersikap empati, sederhananya memandang keluar melalui kerangka pikiran orang lain, atau melihat dunia dan hubungan dengan orang lain melalui kaca mata orang lain.
Bagaimana caranya ?. Kita dapat memulainya dengan menumbuhkan pemahaman dan perasaan dari dalam jiwa kita. Menanamkan tekad dari dalam hati untuk mengutamakan kepentingan orang lain. Memiliki kerendahan hati, kesediaan berbagi kebaikan dengan orang lain. Memiliki kesediaan hati berbagai kegembiraan disaat memperoleh kemenangan dan memberikan dorongan disaat mengalami kesulitan.
3. Banyak Melepaskan Energi Positif.
Melepaskan energi positif artinya banyak melakukan pekerjaan-pekerjaan positif. Memandang hidup ini dari kaca mata positif dan banyak melakukan hal-hal positif. Pernahkah Anda merasakan kebahagiaan pada saat menolong orang yang sedang benar-benar kesuksesan, misalnya ? Itulah sesungguhnya kebahagiaan yang menyentuh aspek spiritual. Menolong orang lain adalah pekerjaan positif, artinya kita melepaskan energi positif kepada orang lain.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk melepasakan energi positif ini, diantaranya mungkin anda punya semangat, punya ide, punya solusi bagi orang lain, maka berbagilah semangat, ide dan solusi itu dengan orang lain. Anda memiliki pemikiran-pemikiran posisitif, maka jangan malas menulisnya dan kirimkan melalui milis untuk orang lain. Semakin banyak anda melakukan pekerjaan positif, semakin banyak energi positif yang keluar dan semakin banyak yang akan kembali Anda terima. Mungkin anda akan menerimanya dalam bentuk yang berbeda, misalnya kebahagiaan hati, kepuasaan jiwa, ketenangan hidup bahkan bisa saja berbagai kemudahan rejeki, dll.
4. Hadapkan Wajah Hanya Kepada Allah SWT
Hidup ini hanyalah ‘pemberian’ dari Yang Maha Memberi. Maka Dia-lah yang berkuasa juga untuk mengambilnya kembali.  Dialah Allah Tuhan yang mengatur kehidupan kita ini. Dia pulalah yang berkuasa memberikan kemudahan, keberhasilan atau kesulitan dalam kehidupan kita. Tentunya itu semua bermula dari bagaimana cara kita menghargai hidup yang sudah diberikan oleh-Nya.
Menghadapkan wajah kepada Allah, artinya menjaga keseimbangan dalam hidup ini hanya selalu mengorbit dan beredar dalam lingkaran yang berpusat pada hati nurani. Karena hati adalah pusat makna tertinggi dalam kehidupan yang didalamnya sudah ada sifat-sifat mulia Allah Tuhan Yang Maha Esa.
Menghadapkan wajah kepada Allah artinya, bertawakal dan berserah diri kepada Allah. Hidup hanya untuk mengabdi kepada Allah, melalui berbagai bidang pekerjaan, melalui bisnis, maupun kehidupan lainnya. Bersyukur menerima kehidupan ini dan bersabar dalam setiap langkah kehidupan. Meskipun demikian tidak pernah berhenti ber-ikhtiar melalui usaha lahiriah yang cerdas dan keras.

"Air Mata"

Terlampau sering kau buat air mataku

Tak pernah kau tahu dalamnya rasa cintaku

Tak banyak inginku jangan kau ulangi

Menyakiti aku sesuka kelakuanmu

Ku bukan manusia yang tidak berfikir

Berulang kali kau lakukan itu padaku
Teramat sering kau membuat patah hatiku

Kau datang padanya tak pernah kutahu

Kau tinggalkan aku disaat ku butuh kan mu

Cinta tak begini selama ku tahu

Tetapi ku lemah karena cintaku padamu

"Ku Rindu DekapanMu Yaa..ALLAH"

اللّهِ…Betapa dingin dekapan-mu Sejak aku tak pernah lagi ke rumah-mu Betapa kabur penglihatanku Sejak cahaya-mu semakin redup Pada setiap sudut pengembaraanku Betapa sunyi pendengaranku Sejak aku tak perduli Suara orang-orang memanggil-mu ..اللّهِ .. Betapa seluruh tubuhku luluh Sebab matahari mengantarai jarak kita semakin jauh اللّهِ Betapa aku tak mampu Luput dari dekapan-mu Sebab kini kumengerti Dirumah-mu aku adalah tamu..

"Selamat Pagi Dunia"


Pagi yang indah kujelang kembali Menghempaskan mimpi meraih bergantinya hari Di ufuk timur tersirat cahaya kedamaian Membangkitkan semangat menghangatkan perasaan Hembusan angin menemaniku berjalan Mengiringi langkah berpadu dalam kepastian Gemersik dedaunan bak irama kehidupan Selalu setia menyanyikan lagu kemenangan Dalam menggapai makna cita dan cinta Dalam mewujudkan makna hidup yang sesungguhnya Biarkan pergantian hari terus berjalan Karena setiap saat akan selalu kujelang